Sabtu, 10 November 2012

Persoalan Pancasila

D1A.12.0033_M. Cendikia. I. Hairy



Persoalan Pancasila
 Kerusuhan Sampang, Madura-Jawa Timur
Tulisan ini referensi dari buku yang  berjudul “Syiah di Sampang” yang diterbitkan oleh MIUMI Pers tahun 2011, ditulis oleh Akhmad Roffi Damyanti yang berisi tentang Sebab-akibat kerusuhan di Sampang. Buku ini menjelaskan fakta yang menyebabkan terjadinya kekerasan disampang, kekerasan tidak akan terjadi jika Tajul Muluk dan pengikutnya tidak ngotot menyebarkan ajaran mereka yang jelas mengingkari rambu-rambu yang ditetapkan bersama oleh ulama, pemerintah, ormas, dan dirinya sendiri.
Kelompok ini melaksanakan 10 poin yang ditetapkan pada Selasa, 03 Januari 2012 atau 07 Shafar 1433 H, yang ditetapkan di Islamic Center Pamekasan, yang menurut musyawarah Badan Silaturahmi Ulama Madura (BASSRA) sesat. Sepuluh poin itu adalah : (1) mengingkari salah satu rukun Islam dan rukun Iman; (2) meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil Syar’i dari al-Qur’an dan Sunnah; (3) meyakini turunnya wahyu sesudah al-Qur’an; (4) mengingkari otentisitas dan kebenaran al-Qur’an; (5) menafsirkan al-Qur’an dengan tidak berdasar kepada kaedah-kaedah tafsir; (6) mengingkari kedudukan hadist Nabi sebagai sumber ajaran Islam; (7) menghina, melecehkan dan atau merendahkan Nabi dan Rasul; (8) mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir; (9) mengubah, menambah, dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariat; dan (10) mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil Syar’i.
Sepuluh poin yang diajarkan jelas menyimpang dari ajaran islam dan menciderai Pancasila terutama sila Pertama yaitu Ketuhanan yang maha esa. Disebut penyimpangan karena ajaran in tidak sesuai dengan ajaran Islam, ajaran yang tidak sesuai yaitu 1. Meyakini bahwa Al-Qur’an bukan kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah, ini mengisyaratkan bahwa Nabi Muhammad SAW bukan Nabi dan Rasul terakhir. 2. Penjabaran Rukun Iman dan Rukun Islam yang tidak sesuai dengan kaidah Islam dan 3. Tata Ibadah yang dilaksanakan oleh Tajul Muluk dan pengikutnya  yang berbeda yakni : shalat tarawih haram, shalat Dhuha haram, puasa Asyura haram, buka puasa pada shalat Isya’dan makan jeroan, serta ikan yang tidak bersisik juga haram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar